Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di
banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam
semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini.
Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Kata Muusi’uuna mengacu kepada keluasan. Penelitian,
pengamatan dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern
mengatakan bahwa sesungguhnya alam semesta memiliki permulaan dan ia
terus menerus mengembang.
Pada awal abad 20, Fisikawan dari Rusia, Alexandre Fraightman dan
juga ahli Kosmologi Belgia George Lemety secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa Alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Ayat lain yang berbicara tentang perluasan alam semesta ini
terdapat pula dalam Surat 13 Ar-Ra’d ayat 2 yang pernah pernah
disinggung, artinya:
ALLAH-LAH YANG MENINGGIKAN LANGIT TANPA TIANG YANG KAMU LIHAT...
Meninggikan artinya membuat jadi lebih tinggi!
Hingga awal abad ke-20,
satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan
adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala
tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang
dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta
sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".
Big Bang
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada
tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble,
seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi
terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala
sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam
semesta tersebut terus-menerus "mengembang".
Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh
fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan
dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan
Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan
alam semesta.
Padahal awal abad 20, satu-satunya pandangan dalam dunia Ilmu
pengetahuan, Teknologi adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan
telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Padahal dalam Ayat lain
Al-Qur’an yaitu Surat 88 Al-Ghaasiyaah ayat 18 yang artinya:
DAN LANGIT, BAGAIMANA IA DITINGGIKAN?
Kata “ditinggikan” berarti dibuat menjadi lebih tinggi, jadi langit
itu semakin tinggi. Bukankah ini berarti juga bahwa langit itu semakin
luas? Alhamdulillah bahwa penemuan yang baru ditemukan dengan peralatan
canggih abad 19-20 ini telah dinyatakan Al-Qur’an 1400 tahun lalu.
Inipun membuktikan bahwa Al-Qur’an bukanlah buatan Rasulullaah Muhammad
SAW tapi memang merupakan Firman Allah. (islamterbuktibenar)
sumber: jurnalhajiumroh.com
0 komentar:
Posting Komentar