Masalah gatal gatal ini nggak perduli bisa menyerang siapa
saja dan dimana saja. Apakah yang diserang itu seorang pejabat,
penjahat, konglomerat, pengemis, selebriti, gadis manis atau bahkan
seorang putra mahkota sebuah kerajaan sekalipun. Kalau serangan teroris
yang menyebut dirinya GATAL ini datang, hasrat menggaruk pun harus
segera dilaksanakan saat itu juga tanpa bisa ditunda lagi. Ingatlah
sebuah pepatah bijak dari negerinya Reef, "been there, done that!”
Dear Kokiers,
Pada
umumnya gatal adalah reaksi yang terjadi akibat serangan jamur yang
menyerang kulit pada tempat-tempat yang lembap jika Anda tidak
rajin-rajin merawatnya. Bagaimana kalau sang gatal ini menyerang di
tempat-tempat tertentu yang tersembunyi dan nyempil, mblusuk bin nlusup
seperti di ketiak, telapak kaki, lipatan paha, kemaluan atau bahkan
buah pantat? Sungguh merepotkan. Tentu diperlukan kiat-kiat khusus buat
mengatasinya.
Bagi kaum pria, bila rasa gatal ini menyerang Anda tepat di di
kemaluan, berarti sudah positif Anda didiagnosa terserang penyakit
GELIJI* atau GATSBI**. Dan obat yang paling mujarab sementara ini
adalah: GABILEKA*** yang tentu saja tidak bisa ditemukan di apotek
terdekat, melainkan dari inisiatif si penderita sendiri.
Pesan moral, rajin-rajinlah membersihkan bagian-bagian tersembunyi
tubuh Anda dan juga memperhatikan kebersihan pembungkusnya jika tidak
ingin sering-sering diserang rasa gatal ini.
Nah, penyakit ini mungkin akan jadi masalah jika rasa gatal ini
menyerang tanpa pandang bulu (bulu apa saja) di tengah keramaian. Apakah
korbannya sedang berada di tempat umum, sedang menunggu bus, sedang
bertelepon, atau sedang meeting. Bahkan yang paling gawat adalah, jika
sang korban sedang menghadapi test wawancara dalam proses penerimaan
karyawan baru.
Kasus paling sering ditemui pada calon karyawan baru ini adalah gatal
bawah telapak kaki, sementara yang bersangkutan nggak mungkin melepas
sepatu di hadapan calon boss hanya untuk sekedar melepas sepatunya,
apalagi menggaruk. Sungguh menyebalkan. Digesek-gesekan ke ubin juga
nggak berpengaruh, ditahan sekeras apapun juga sudah pasti nggak bakal
mempan. Sementara gatelnya yang menusuk-nusuk telapak kaki itu
merangsang mulut untuk merutuk, mengumpat dan menggugat disertai raut
wajah tersiksa.
Dulu ada KoKiers yang lagi mengikuti training dan duduk persis di
depan kelas, terserang gatal di sela jemari kakinya. "Weeeksss.., mau
digaruk kok malu sama supervisor.. tapi kalau didiemin kok makin guaateeel...", rungutnya via YM..
Ada lagi gatal yang disebabkan oleh bangsa cacing kremi, yang sering
menyerang pantat. Cacing ini bergerak ke daerah di sekitar anus untuk
menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus korban. Konon gerakan
dari cacing inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Wah, kalau teror ini
sudah datang dan Anda sedang melakukan meeting atau mungkin berada di
kendaraan umum, paling yang bisa dilakukan hanya gesek-gesek pantat maju
mundur sambil mencoba “mengecilkan” diameter anus untuk mengurangi
serangan si teroris ini. Dan yakinlah, sungguh tak mungkin untuk
melakukan “penggarukan” langsung di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Mencoba untuk bertahan, serasa siksa di neraka kelas dua karena
panas yang ditimbulkan si cacing sialan ini. Tapi, sesungguhnya lah
wahai kalian kaum perkasa, rasa gatal ini hanyalah suatu cobaan, suatu
suasana dilematis yang tak berujung, yang bila kita berhasil melewatinya
walhasil akan mendapatkan pahala... Entah pahala dari mana.. Yang
jelas, digaruk salah , nggak di garuk pun salah. Sungguh menyiksa!!
Masalah
garuk menggaruk ini yang disebabkan gatal ini sebenarnya nggak
jauh-jauh beda dengan monyet. Coba perhatikan, monyet sangat suka
menggaruk pantatnya. Sebentar-sebentar garuk pantat, sebentar-sebentar
garuk pantat. Tanya kenapa? Jawaban versi mbah Toogle yang asal-asalan
adalah, karena pantatnya yang gatel. Coba yang gatel di kepala, pasti
bukan pantat yang digaruk. Ada sedikit pemikiran rada narsis dari bangsa
monyet ini, yang suka menganggap bahwa dirinya menyerupai manusia.
Manusia yang sering dilihatnya garuk-garuk kepala meski tak gatal,
sering pula ditirunya. Mungkin ada benarnya. Otak manusia ada di kepala,
makanya kalau pas bingung mau mengerjakan apa, tanpa sadar kita
menggaruk kepala.. Kebalikan dari kita, monyet menggaruk pantatnya kalau
pas mungkin, lagi bingung kehabisan ide mau mengerjakan apa lagi selain
kegiatan mencari kutu. Lha iya dong, mosok monyet kehabisan ide buat
menulis artikel...?!
Kembali ke masalah pergatalan.
Gatal yang lain akibat serangan teroris adalah dari mahluk penghisap
darah yang berbadan kecil tapi menyebalkan, nyamuk. Ketika nyamuk
menggigit, maka dengan keji dia akan menancapkan ujung mulutnya yang
lancip dan panjang itu ke permukaan kulit. Selanjutnya dengan kekuatan
penuh, ia akan menyedot darah di bawah kulit itu masuk untuk memenuhi
hasrat liarnya. Jika beruntung dan bernasib baik, maka dia bisa menyedot
darah korban sampai puas dan terbang sempoyongan saking kenyangnya.
Sebaliknya kalau lagi apes, maka pukulan tangan si korban yang tentu
saja nggak rela darahnya disedot semena-mena akan membuat nyamuk menjadi
almarhum seketika dan sia-sialah perjuangan nyamuk dalam mencari nafkah
yang disertai dengan doa dan darah itu. Plaaaak..!!!
Ngomong masalah nyamuk ini, seharusnya kamar yang saya tempati ini sudah
bebas nyamuk dan kawan-kawannya, karena secara rutin base camp kami
di-fogging dua minggu sekali oleh petugas HSE. Tapi memang nyamuk-nyamuk
disini kayaknya belum bebas buta aksara, meskipun sudah dikasih travel
warning, "nyamuk dilarang masuk", eh masih nekad juga. Dasar nyamuk!
Sebenarnya sih, nyamuknya cuma satu, tapi berkat keramah-tamahan khas
Budaya Timur maka dia mengajak kerabat dan tetangga kiri kanan untuk
berpesta mencari korban darah. Walhasil, meskipun seluruh tangan, kaki
dan tak jarang kuping pun diolesi cream antinyamuk, masih terjadi juga
hal-hal menjengkelkan yaitu, si nyamuk masih nguing-nguing berkutat di
kuping dan sekitarnya. Nguiiingg…. Nguiiingg… Nguiiingg… hah, menyebalkan!
Tapi sepertinya kita dipaksa harap maklum selama bulan puasa ini,
karena mereka kan juga perlu berjuang untuk bertahan hidup meski menurut
kita caranya sungguh-sungguh tak terpuji.
Nah KoKiers,
Dari
ketiga kasus gatal di atas, untuk sementara saat ini solusi yang paling
ampuh untuk membasmi dunia kegatalan dalam waktu sekejap hanya ada
satu, yaitu digaruk. Entah itu gatal karena parasit / kutu / jamur di
kulit lembab, gatal di rambut karena ketombe ataupun gatal di kulit
karena nyamuk.
Sebenarnya ada juga cara lain, yaitu dengan olesan balsam. Memang
untuk sementara bisa hilang, tapi efek yang ditimbulkan sangat-sangat
tidak nyaman dan panas.
Bahkan jika Anda lupa setelah mengoleskan balsam trus seketika
kebelet pipis, waahh tanggung sendiri akibat dari panas yang
ditimbulkannya. Sebaliknya jika digaruk, kruek kruuek kruuueek.. hmmmm uuuuuuuuugghhh..... iiiigghhhhhhhh…., ssssssssssshhhh… hrrrrr… arrrgghhh….. pasti lega, wuenaks dan puasss!!!
Makanya jika Anda terserang gatal, lakukanlah prosesi penggarukan
dengan penuh penghayatan, pelan dengan mata terpejam dan bibir sedikit
terbuka seperti salah satu avatar kokiers. Niscaya kenikmatan yang luar
biasa kontan menjadi milik Anda seorang yang nggak bakal dimiliki oleh
orang lain.
sumber: kolomkita.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar