"Otak bekerja seperti otot, lebih dari yang kita duga. Jadi jika terlalu
lama mendengarkan hal-hal negatif dari seseorang, Anda lebih mungkin
untuk berperilaku seperti orang itu juga," kata Blake seperti dilansir
Inc.com.
Tak cuma berperilaku dan ikut memiliki pikiran negatif. Bahkan, terlalu banyak mendengar keluhan dapat membuat bodoh.
Tak cuma berperilaku dan ikut memiliki pikiran negatif. Bahkan, terlalu banyak mendengar keluhan dapat membuat bodoh.
"Biasanya, orang-orang yang mengeluh tidak ingin mendapat solusi. Mereka hanya ingin pendengarnya ikut mendukung sikap negatifnya terhadap hal yang dikeluhkan dan menyetujui pernyataannya. Dan jika pendengarnya mencoba untuk mengubah perilakunya, maka si pendengar akan menjadi target keluhan," kata Blake.
Jadi, bagaimana sebaiknya kita bersikap bila ada teman seperti itu? Untuk mengatasinya, Blake memberikan solusi, yaitu:
1. Menjaga jarak
Karena kebiasaan dan perilaku mengeluh sulit diubah, beri jarak kepada pengeluh layaknya seorang yang bukan perokok menjaga jarak dari perokok akibat paparan asapnya. Dengan demikian, keluhan yang dikeluarkan dapat diminimalisir.
2. Mintalah si pengeluh memperbaiki masalahnya sendiri
Terkadang menjaga jarak sulit diterapkan. Maka strategi kedua adalah membujuk si pengeluh untuk mengatasai sendiri masalahnya. Meskipun sebenarnya beberapa pengeluh sudah mencoba mencari solusi masalahnya, strategi ini dapat membuat si pengeluh berhenti mengeluh.
3. Membentengi diri
Ketika terjebak harus mendengarkan keluhan, gunakan teknik-teknik mental untuk memblokir keluhan. Analoginya seperti sedang berada dalam kericuhan, namun tidak menghiraukan berbagai gangguan yang datang. Bisa juga dengan membayangkan sesuatu hal yang lain yang lebih menyenangkan dan tidak menggubris keluhan yang datang.
sumber: apakabardunia
0 komentar:
Posting Komentar