Untuk skala kekerasan , berlian adalah
standar tolak ukur semua substansi lainnya . Jika kita menyebutkan kata
berlian maka kebanyakan dari kita akan berpikir mengenai cincin
pertunangan , cincin ulang tahun , dan ” teman terbaik semua wanita”.
Tapi di mata industri , berlian memiliki nilai karena kegunaannya
sebagai alat pemotong, penghalus, dan dipakai sebagai lapisan pelindung
resisten.
Berlian adalah bentukan dari karbon, yang merupakan salah satu unsur yang paling umum di bumi dan salah satu dari empat hal penting untuk menopang adanya kehidupan, hal yang lainnya adalah air, makanan, dan oksigen . Tubuh manusia lebih dari 18 persen tersusun dari karbon, dan udara yang kita hirup pun mengandung jejak karbon. Formasi berlian berlangsung sekitar seratus mil di bawah permukaan bumi , di mana panas yang luar biasa dan tekanan yang tinggi mengubah karbon menjadi berlian. Sebagian besar berlian yang kita lihat sekarang ini terbentuk miliaran tahun yang lalu dan dibawa ke permukaan bumi oleh letusan magma. Kebanyakan penemuan berlian yang besar dan terkenal ditemukan di Afrika Selatan .
Skala Mohs digunakan untuk menentukan kekerasan benda padat, terutama mineral. Skala tersebut dinamakan sesuai dengan mineralog Jerman, Friedrich Mohs . Skala tersebut dibaca sebagai berikut , dari yang paling lembut ke yang paling keras :
1 . Talc – mudah tergores oleh kuku (bahan baku bedak)
2 . Gypsum – bisa tergores oleh kuku
3 . Kalsit – bisa digores dan digores dengan koin tembaga
4 . Florit – tidak tergores koin tembaga dan tidak menggores kaca (kaca sekitar lima Mohs )
5 . Apatit – bisa menggores kaca sedikit dan mudah tergores oleh pisau
6 . Ortoklas ( feldspar ) – mudah menggores kaca dan hanya tergores oleh asahan baja
7 . Kuarsa ( (batu kecubung, sitrin, tiger eye, aventurine) ) – tidak tergores oleh asahan baja
8 . Batu Topas – tergores hanya oleh korundum dan berlian
9 . Korundum ( safir dan ruby ) – tergores hanya oleh berlian
10 . Berlian- tergores hanya oleh berlian lainnya
Skala ini menunjukkan bahwa, tidak ada bahan lain yang bisa menggores berlian, sehingga menjadikannya bahan alami yang paling keras di muka bumi. Namun, baru-baru ini paten telah diajukan untuk senyawa sintetis dari karbon dan nitrogen yang dikatakan mampu menyaingi tingkat kekerasan berlian. Material ini diharapkan nantinya bisa digunakan sebagai pengganti berlian untuk digunakan dalam aplikasi industri, serta lebih murah tentunya. Bahan baru yang super-keras ini bisa digunakan untuk memotong baja, yang tidak bisa dilakukan oleh berlian, karena berlian dapat terbakar dengan suhu panas yang tinggi. Dan juga material “berlian” yang baru ini dapat juga digunakan untuk melapisi logam seperti roda gigi dan bantalan sehingga membuat mereka bertahan lebih lama . Ada dua jenis berlian sintetis saat ini , salah satunya di bentuk dengan suhu tinggi – tekanan tinggi (HPHT/ High Pressure High Temperature) dan berlian yang lainnya dibentuk dengan deposisi uap kimia ( CVD/Chemical Vapor Deposition ).
Baru-baru ini ilmuwan juga menemukan material nano yang jauh lebih keras dari berlian, namanya ialah wurtzite boron nitrida, 18% lebih keras daripada berlian. Memiliki struktur yang mirip dengan berlian, tetapi terdiri dari atom yang berbeda. Yang lainnya ialah mineral Lonsdaleite atau berlian heksagonal, 58% lebih keras daripada berlian, terbuat dari atom karbon seperti berlian, tetapi tersusun dalam bentuk yang berbeda, jika kedua material ini digabungkan melalui ekperimen maka akan terbentuk substansi terkeras yang pernah diukur oleh manusia di muka bumi. Sayangnya sepertinya susah, karena material ini sangat super super langka, dibutuhkan bahan persediaan yang cukup untuk melakukan banyak percobaan.
Mineral Lonsdaleite yang langka ini kadang-kadang terbentuk ketika meteorit yang mengandung grafit menghantam Bumi. Sementara wurtzite boron nitrida terbentuk saat letusan gunung berapi menghasilkan suhu dan tekanan yang sangat tinggi.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar