Permen karet berasal dari kebiasaan nenek moyang yang suka mengunyah
tanam-tanaman saat mencari makanan. Meskipun dikunyah mereka tidak
menelannya, melainkan membuangnya saat sudah menemukan makanan atau saat
yang dikunyah udah halus, sama seperti mengunyah permen karet.
Kebiasaan ini berlangsung selama beribu-ribu tahun, hingga akhirnya
dicari berbagai jenis bahan yang bisa dikunyah tanpa harus ditelan.
Bukti sejarah tertua ditemukan pada tahun 1993 oleh para arkeolog berupa
tiga gumpalan uang berisi pemanis madu yang telah berusia 9000 tahun
yang dikunyah oleh para pemburu di Swedia. Akan tetapi bagi masyarakat
Yunani kuno, mengunyah permen karet merupakan kebiasaan yang umum di
masyarakat. Mereka mengunyah sebuah damar dari pohon mastic yang berasal
dari Turki.
Permen karet Modern
Tradisi mengunyah masyarakat kuno juga menyebar di kalangan indian Amerika. Kaum kulit merah ini gemar mengunyah getah pohon cemara. Mungkin sama halnya dengan kebiasaan nenek moyang kita yang suka mengunyah sirih.
Kebiasaan ini tampaknya menular pada kaum kulit putih Amerika, lazim kita sebut cowboy. Hingga akhirnya pada tahun 1848 oleh John B Curtis menjadikannya sebagai peluang bisnis. Ia lalu membuat permen karet getah cemara yang dinamakan the State of Maine Pure Spruce Gum.
Kemudian tahun 1850 muncul lagi produk terbaru Curtis yakni permen karet parafin yang ternyata lebih populer dibanding getah cemara. Lucunya, permen karet justru dipatenkan pertama kali oleh William Finley Semple (U.S patent #98,304).
Sementara mesin pembuat permen karet dibuat dan dipatenkan atas nama Thomas Adam di tahun 1871.
Munculnya si Bubble gum
Perlu diketahui permen karet yang populer jaman sekarang adalah jenis "bubble" artinya, selain sebagai permen karet kunyah - chewing gum - namun bisa ditiup menjadi balon, karena itulah disebut bubble gum.
Tradisi mengunyah masyarakat kuno juga menyebar di kalangan indian Amerika. Kaum kulit merah ini gemar mengunyah getah pohon cemara. Mungkin sama halnya dengan kebiasaan nenek moyang kita yang suka mengunyah sirih.
Kebiasaan ini tampaknya menular pada kaum kulit putih Amerika, lazim kita sebut cowboy. Hingga akhirnya pada tahun 1848 oleh John B Curtis menjadikannya sebagai peluang bisnis. Ia lalu membuat permen karet getah cemara yang dinamakan the State of Maine Pure Spruce Gum.
Kemudian tahun 1850 muncul lagi produk terbaru Curtis yakni permen karet parafin yang ternyata lebih populer dibanding getah cemara. Lucunya, permen karet justru dipatenkan pertama kali oleh William Finley Semple (U.S patent #98,304).
Sementara mesin pembuat permen karet dibuat dan dipatenkan atas nama Thomas Adam di tahun 1871.
Munculnya si Bubble gum
Perlu diketahui permen karet yang populer jaman sekarang adalah jenis "bubble" artinya, selain sebagai permen karet kunyah - chewing gum - namun bisa ditiup menjadi balon, karena itulah disebut bubble gum.
Walter Diemer, sang penemu bubble gum |
Jadi pada tahun 1906 sebenarnya Fleer sudah menemukan resep baru yang ia sebut "Blibber-Blubber" namun buatannya sangat lengket. Akhirnya Diemer menyempurnakan resep tersebut dan terciptalah bubble gum seperti yang kita kenal sekarang.
Fakta unik: permen karet kebanyakan berwarna pink karena saat Diemer membuat resep bubble gum, waktu itu hanya tersedia warna pink sebagai bahan di pabrik milik Fleer.
Mulai tahun 1924, permen karet sudah menjadi bagian dari “life style” para remaja di negeri paman sam. Mereka merasa lebih percaya diri saat mengunyah permen karet. Dan saat itu sudah banyak pabrik pembuat permen karet di AS. Tak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri, para pengusaha juga mulai mengekspor permen karet buatannya ke luar negeri.
Keadaan ini membuat perekonomian AS terdongkrak oleh produk kunyah-kunyah tersebut. Di tahun 1924, permen karet menjadi komoditas ekspor tersbesar setelah peralatan militer di AS. Dan di tahun ini, bahan permen karet sudah lebih bervariasi, tidak hanya dari getah cemara lagi.
sumber: http://www.apakabardunia.com
0 komentar:
Posting Komentar