(sniper marinir Inggris dengan senapan L115A3, wikipedia,org)
Judul ini bukanlah main-main tapi memang benar-benar bisa terjadi. Sniper disini diasosiasikan sebagai penembak runduk (Scout Sniper). Jangan tertukar dengan penembak jitu (Marksman/Designated Marksman). Seorang penembak runduk adalah seorang penembak jitu, dan seorang penembak jitu bukan berarti penembak runduk. Untuk memegang titel penembak runduk, seorang penembak jitu harus ahli dalam penyamaran, pengintaian, penguasaan medan, ketahanan fisik, cerdas, berpikir cepat, dan memiliki ketenangan dan konsentrasi level dewa.
Sekarang kita simulasikan skenarionya. Anda adalah seorang pimpinan teroris yang sangat ditakuti. Memiliki banyak tangan kanan tangguh dan juga banyak pengawal. Seorang sniper handal dikirim untuk mengahabisi anda. Karena memiliki banyak anak buah dan pengawalan yang ketat. Tembakan harus dilakukan dari jarak jauh. Seorang sniper dipersenjatai senjata kaliber besar untuk mencapai target dengan efektif. Senjata yang diperlukan tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Maka dipilihlah Artic Warfare Super Magnun (AWSM) buatan Accuray International, Inggris. Dilengkapi dengan teleskop PM II 10×42/Military Mk II 10×42 dengan pembesaran optik 10 kali. Senapan berpeluru .388 Lapua Magnum (diameter proyektil 8,6mm) ini dapat dengan telak menghantam target secara efektif dari jarak 1500 meter.
Karena anda adalah pucuk pimpinan kelompok teroris terkejam yang bersembunyi dihutan, maka sniper tersebut diterjunkan dari jarak yang cukup jauh dari markas besar anda. Markas anda didesain dengan beberapa menara pengawas, yang dapat melihat penyusup dari jarak 1000 meter! Sniper tersebut akan bergerak dengan tak terlihat dan tak terdeteksi menuju kearah anda. Setelah beberapa waktu, dia telah mendapatkan posisi istimewa untuk menembak. Ternyata posisi tersebut berjarak sangat jauh. Yakni 900 meter dari tempat persembunyian anda. Dan harus ditempuh dengan merangkak tiarap. Perlahan tapi pasti dia merayap mendekati anda. Perlahan, sangat perlahan agar tidak terdeteksi. Diperlukan kecepatan merangkak rata-rata 3 meter perjam untuk mencapai tempat tersebut. Tidak makan, tidak minum, dan terus merayap dengan pelan. Diperlukan sehari semalam untuk mencapainya.
Dari tempat itu dia mengintai dan mempelajari aktifitas dan kegiatan sehari-hari anda. Mempelajari segala kemungkinan dan mencari waktu yang tepat untuk menembak. Selain itu dia juga mencari sumber bahaya yang dapat mengancam nyawanya. Seperti sniper lawan, operator senapan mesin, operator peluncur roket, atau bahkan operator rudal panggul. Hari pertama, hari kedua, hari ketiga pun berlalu. Makan dan minum hanya seperlunya untuk menghindari gerakan yang tidak perlu. Hari keempat adalah waktunya. Kebiasaan sehari-hari anda telah dipelajari dan waktu yang tepat untuk menembak sudah diketahui.
Jam 7 pagi anda keluar untuk menginspeksi pasukan. Pasukan berjejer dan anda memeriksa satu persatu. Persis seperti perwira militer memeriksa pasukannya. dari Jarak 900 meter kepala anda sudah terpampang diteleskopnya. Dia menghitung lintasan peluru, kecepatan angin, kelembapan udara, dan efek pergerakan bumi yang akan berpengaruh pada lintasan peluru. Anda berdiri didepan pasukan untuk memberikan orasi. Inilah saatnya! Teleskop telah diatur untuk memperkiran jalur jatuhnya peluru. Senjata dikokang. Atur nafas, tarik nafas, tahan, dan DOR!! sebuah letusan tunggal terdengar. Peluru melesat kencang. Lapua magnum memiliki kecepatan 1.019 m/dt, jadi dibutuhkan kurang dari 1 dt untuk mencapai target. Peluru dengan energi 6.734 joule menembus pangkal leher tepat dibawah telinga. Menghancurkan tulang rahang dan merusak brain stem serta pembuluh darah utama anda. Gelombang kejut peluru akan memberikan tekanan yang sangat besar pada otak. Belum lagi putaran anak peluru yang merobek dan menghancurkan jaringan kulit dan otot. Anda pun roboh dengan luka yang menganga besar dileher. Pasukan terkejut, panik, dan kocar-kacir. Inilah kesempatan yang digunakannya untuk meninggalkan tempat itu. Dengan gerakan pelahan dia akan mundur. Dan Setelah dirasa aman untuk bergerak cepat sniper akan langsung menuju titik penjemputan sesuai dengan yang ditetapkan. Misi selesai.
Diperlukan 4 hari untuk mempelajari target dan mencapai tempat istimewa untuk menembak. Dan hanya diperlukan 4 menit untuk mengeksekusi tembakan. Seorang sniper handal dapat membuat seluruh pasukan tercerai berai hanya dengan satu tembakan tunggal. One shot, One kill.
Catatan :
AWSM (atau dengan kode L115A3) adalah senjata yang digunakan oleh kopral Craig Harrison dari pasukan komando Inggris untuk memecahkan rekor tembakan terjauh, yakni 2.475 meter. Harrison menembak sebanyak 3 kali berturut-turut kearah operator senapan mesin Taliban di Afganistan. Tembakan tersebut dapat melumpuhkan operator itu. Dan senapan ini memiliki jarak efektif hanya 1.500 meter.
Catatan :
AWSM (atau dengan kode L115A3) adalah senjata yang digunakan oleh kopral Craig Harrison dari pasukan komando Inggris untuk memecahkan rekor tembakan terjauh, yakni 2.475 meter. Harrison menembak sebanyak 3 kali berturut-turut kearah operator senapan mesin Taliban di Afganistan. Tembakan tersebut dapat melumpuhkan operator itu. Dan senapan ini memiliki jarak efektif hanya 1.500 meter.
sumber: sosok.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar